Thursday, 31 August 2023

Apa Saja Tips-Tips Memilih Organisasi di Kampus?



Halo temen-temen! Perkenalkan namaku Imad. Aku seorang mahasiswa semester 3 di salah satu kampus swasta di kota Solo. Kebetulan tulisan ini dibuat pas ada kegiatan perkenalan mahasiswa baru /OSPEK di kampus. Jadi sekalian saja kutulis mengenai hal-hal seputar dunia kampus buat temen-temen mahasiswa baru. 

Pertama-tama buat temen-temen mahasiswa baru aku ucapkan, "Selamat Datang di Dunia Kampus!". Dimanapun kampus kalian berada. Selangkah lagi apa yang dicita-citakan oleh temen-temen bakalan terwujud. Entah itu menjadi dokter, insinyur, pengacara, maupun profesi-profesi lainnya berawal dari bangku kuliah ini.

Bicara mengenai bangku kuliah tentu tidak lepas dari kegiatan berorganisasi di kampus. Di kampus sendiri tersedia berbagai macam organisasi yang bisa diikuti oleh mahasiswa. Kegiatan organisasi kampus sendiri menurutku sangat penting dikarenakan banyak skill yang kita butuhkan di dunia pasca-kuliah hanya bisa dipelajari melalui keikutsertaan kita di organisasi kampus    yang tidak kita pelajari di kelas. Mengikuti organisasi kampus juga bisa jadi nilai lebih pada diri kita tatkala kita melamar pekerjaan dan juga di mata masyarakat setelah kita lulus nantinya.

Baca: Jenis-Jenis Organisasi di Kampus

Mengikuti organisasi di kampus itu penting. Namun tetap ada hal-hal yang harus kita perhatikan ketika mengikuti organisasi di kampus. Kita tidak mau jikalau organisasi yang kita harap akan bermanfaat bagi kita justru menjadi bumerang yang bisa jadi tidak bermanfaat atau bahkan merugikan kita. Ikut organisasi juga ada strateginya. Berikut tips-tips cara memilih organisasi di kampus dariku:

1. Ikuti Organisasi yang Benar-Benar Kamu Sukai

Hal ini kelihatan klise sekali. Mungkin temen-temen berpikir bahwa mengapa kita ikut organisasi yang engga kita sukai? Tidak masuk akal! Tenang, hal itu wajar. Dan nyata. Lalu, pertanyaannya mengapa ada orang yang ikut organisasi yang tidak dia suka?

Salah satunya yaitu organisasi yang dia ikuti tidak sesuai dengan ekspektasinya ketika ia mendaftar. Dan kasus seperti ini banyak sekali. Solusinya ialah dengan benar-benar mengobrol dengan kakak tingkat mengenai organisasi yang akan kita ikuti, sebelum join ke organisasi tersebut. Yang kita ajak mengobrol juga jangan hanya satu sumber, tapi beberapa, supaya pertimbangan kita bisa lebih matang dan akurat.

Kasus lagi ikut organisasi yang tidak disukai ialah dikarenakan "paksaan" dari kakak tingkat. Waw, serem sekali. Tenang... tenang... Maksud paksaan disini bukan berarti dipaksa secara harfiah, tapi lebih ke ajakan yang terlalu intens. Ya, aku mengalami sendiri ketika setiap hari di-chat untuk masuk ke  sebuah organisasi tertentu. Dan saranku jikalau temen-temen mengalami hal yang sama ialah, tolak saja. Kalau misal masih tetap di-chat, jangan hiraukan. Apapun bujuk rayu mereka ujung-ujungnya hanya akan merugikan kamu dikarenakan kamu sendiri tidak tertarik untuk gabung, sedangkan di organisasi selalu ada konsekuensi-konsekuensi yang sangat tidak masuk akal jika dikenakan kepada anggota yang tidak berminat untuk masuk.

2. Jangan Ikut Organisasi Terlalu Banyak

Nah, setelah kita memilih mau masuk organisasi mana step selanjutnya ialah memastikan kita benar-benar bisa mengikuti kegiatan di organisasi tersebut. Masak sudah repot-repot join tapi pada akhirnya tidak bisa ikut kegiatannya kan enggak lucu. Lalu bagaimana caranya? Jangan ikut terlalu banyak organisasi. Percuma kan kalau kita sudah ikut organisasi yang kita inginkan, tetapi pada pelaksanaannya malah tidak optimal karena harus bagi-bagi waktu antara beberapa organisasi yang kalian pilih. Waktu yang seharusnya kita gunakan untuk mengikuti kegiatan di organisasi malah diganti ke hal-hal yang sesungguhnya kurang relevan dengan diri kita. Saranku cukup pilih 1 organisasi. Satu organisasi yang kita bener-bener berkomitmen untuk mengikuti setiap kehiatan dan berkontribusi penuh di organisasi tersebut. 

Ada pemikiran diantara mahasiswa bahwa jikalau kita tertarik ke lebih dari 1 organisasi ikuti saja semua, tapi kemudian di tahun berikutnya kita pangkas beberapa organisasi tersebut menjadi hanya satu organisasi saja. Pemikiran tersebut bertujuan supaya kita bisa benar-benar tahu organisasi yang kita pilih dikarenakan kita sudah pernah bergabung. Nyatanya hal itu lebih mudah untuk hanya dikatakan daripada dilakukan. Pada realitanya kita tidak semudah itu untuk keluar dari suatu organisasi dikarenakan banyak hal di internal organisasi tersebut. Dan juga tentang pandangan orang lain mengenai kita yang sudah keluar dari suatu organisasi    bisa baik, bisa buruk, tapi biasanya kurang baik. Maka dari itu pilih satu saja yang benar-benar kalian sukai. Toh, kekurangan dari suatu organisasi bisa kalian tambal atau kalian lengkapi dengan inisiatif-inisiatif kalian selama di organisasi tersebut    yang tidak bisa kalian lakukan jika ikut terlalu banyak organisasi.

Sekian tips-tips dariku. Tips-tips tersebut ialah tips dariku pribadi sebagai seorang mahasiswa. Kebetulan di kampus aku ikut 3 organisasi dan itu membuatku kewalahan. Maka dari itu aku menulis artikel ini. Supaya temen-temen tidak mengalami hal yang sama dengan yang kurasakan. Tetap semangat! Jangan takut untuk melangkah! Dan terima kasih!

Apa saja Jenis-Jenis Organisasi di Kampus?

 


Halo, perkenalkan namaku Imad dan aku sekarang ialah seorang mahasiswa semester 3 di salah satu kampus swasta di Solo. Kebetulan sekali ketika aku menulis artikel ini pas sedang ada pengenalan mahasiswa baru atau OSPEK di kampus, jadi kupikir sekalian saja kubuat tulisan tentang serba-serbi kehidupan mahasiswa buat temen-temen yang baru saja masuk di kampus kalian masing-masing.

Oiya, pertama-tama jika para temen-temen yang membaca ini ialah mahasiswa baru/maba, maka kuucapkan selamat datang di kehidupan kampus, selamat datang di dunia perkuliahan. Tak terasa, selangkah lagi kalian akan menemui cita-cita kalian. Yeyy. Sekali lagi selamat !

Bicara tentang kehidupan kampus tentu tidak akan jauh-jauh dari ngobrolin kegiatan organisasi kampus. Selain kita menempuh proses KBM di kelas, tentu kegiatan organisasi menjadi opsi yang menarik untuk kita memanfaatkan waktu kita sebagai mahasiswa. Organisasi di kampus sendiri setahuku secara umum ada 3 macam: student goverment, organisasi pergerakan, dan unit kegiatan mahasiswa.

Pertama kita bahas dulu tentang student goverment. Seperti namanya (goverment: pemerintah) student goverment ialah organisasi yang berperan layaknya pemerintahan di kampus. Contoh dari student goverment ialah BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa), dan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan). Fungsi dari student goverment ini secara umum ialah menjadi fasilitator antara mahasiswa dan pihak kampus (dosen, staff, dll). Apa-apa yang diinginkan atau dibutuhkan mahasiswa disalurkan aspirasinya oleh student goverment ke pihak kampus. Begitu pula sebaliknya, apa-apa yang kampus ingin yang melibatkan mahasiswa akan diurus dan diorganisir oleh student goverment tersebut. Student goverment ini sangat cocok bagi temen-temen yang berminat dalam kehidupan organisasi sekolah atau OSIS pas sekolah dulu.

Kedua ialah organisasi pergerakan. Mungkin kesan dari temen-temen sendiri tentang kata "pergerakan" terlihat sangar. Sekilas anggapan kita tentang organisasi pergerakan ialah organisasi yang biasanya ikut demo-demo di jalan. Tidak salah juga sih. Namun anggapan ini juga kurang tepat. Seperti namanya, organisasi pergerakan ialah organisasi yang sifatnya ialah membuat gerakan. Tujuan dari organisasi pergerakan sendiri sangat bervariasi, tergantung pada latar belakang organisasi tersebut dibentuk. Sebagai contoh organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau IMM bertujuan untuk membentuk kader-kader yang cakap dan mumpuni dalam melaksanakan tujuan IMM yang berlandaskan pergerakan Muhammadiyah. Selain IMM ada juga organisasi-organisasi pergerakan lain seperti HMI, KAMMI, dan PMII. Organisasi pergerakan ini tidak jarang memiliki jaringan yang luas dikarenakan, berbeda dengan student goverment yang cakupannya secara umum hanya internal kampus, organisasi pergerakan ini  biasanya memiliki cakupan nasional. 

Dan untuk jenis organisasi terakhir ialah unit kegiatan mahasiswa atau yang biasa kita sebut UKM. UKM ini mirip seperti ekstrakulikuler saat kita masih sekolah dulu. Bedanya ialah di UKM ini kita lebih dilepas oleh guru/pembimbing untuk melakukan kegiatan. Di UKM ini kita bisa mengasah kemampuan atau hobi kita sembari berlatih berorganisasi. UKM sendiri cukup variatif di masing-masing kampus. Contoh dari UKM ialah, UKM voli, UKM sepak bola, UKM pencak silat, UKM pecinta alam, serta UKM-UKM lainnya. Kalau menurutku, jika temen-temen kurang berminat di bidang keorganisasian tapi ingin ikut di kegiatan-kegiatan kampus, ikutlah UKM. Dari segi kesibukan mungkin bisa dibilang UKM ini lebih santai dari jenis-jenis organisasi lainnya dikarenakan tujuan utama dari UKM ialah menyalurkan hobi, bukan organisasi. Organisasi di UKM ialah hanya sebagai pelengkap supaya kegiatan-kegiatan di UKM bisa berjalan dengan lancar, itu saja.

Sekian celoteh singkatku mengenai jenis organisasi di kampus. Jikalau ada salah aku mohon maaf. Tulisan ini hanya pendapat pribadiku mengenai organisasi di kampus yang kebetulan aku sendiri ikut  bergabung di ketiga organisasi tersebut (student goverment, organisasi pergerakan, maupun UKM). Semoga tulisan ini bisa menambah khazanah temen-temen terkait organisasi dan bisa membuat temen-temen sekalian tertarik untuk mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi tersebut supaya bisa menambah skill selain yang dosen ajarkan di kelas. Terima Kasih.

Monday, 19 June 2023

Bencana Nuklir Chernobyl



Bencana April 1986 di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina adalah produk dari desain reaktor Soviet yang cacat ditambah dengan kesalahan serius yang dibuat oleh operator pabrik. Itu adalah konsekuensi langsung dari isolasi Perang Dingin dan kurangnya budaya keselamatan yang dihasilkan.

Kecelakaan itu menghancurkan reaktor Chernobyl 4, menewaskan 30 operator dan petugas pemadam kebakaran dalam waktu tiga bulan dan beberapa kematian lebih lanjut kemudian. Satu orang tewas seketika dan yang kedua meninggal di rumah sakit segera setelah itu akibat luka yang diterima. Orang lain dilaporkan meninggal pada saat itu karena trombosis koroner. Sindrom radiasi akut (ARS) awalnya didiagnosis pada 237 orang di lokasi dan terlibat dalam pembersihan dan kemudian dikonfirmasi pada 134 kasus. Dari jumlah tersebut, 28 orang meninggal akibat ARS dalam beberapa minggu setelah kecelakaan itu. Sembilan belas lebih pekerja kemudian meninggal antara tahun 1987 dan 2004, tetapi kematian mereka tidak dapat serta merta dikaitkan dengan paparan radiasi. Tak seorang pun di luar lokasi yang menderita efek radiasi akut meskipun fraksi yang signifikan, namun tidak pasti, dari kanker tiroid yang didiagnosis sejak kecelakaan pada pasien yang masih anak-anak pada saat itu kemungkinan besar disebabkan oleh asupan kejatuhan yodium radioaktif 9. Selain itu, sebagian besar wilayah Belarusia, Ukraina, Rusia, dan sekitarnya terkontaminasi dalam berbagai tingkat

Situs dan Pabrik Chernobyl

Kompleks Tenaga Chernobyl, terletak sekitar 130 km sebelah utara Kiev, Ukraina, dan sekitar 20 km sebelah selatan perbatasan dengan Belarusia, terdiri dari empat reaktor nuklir dengan desain RBMK-1000. Unit 1 dan 2 dibangun antara tahun 1970 dan 1977, sedangkan unit 3 dan 4 dengan desain yang sama diselesaikan pada tahun 1983. Dua reaktor RBMK lagi sedang dibangun di lokasi pada saat kecelakaan terjadi. Di sebelah tenggara pabrik, danau buatan seluas sekitar 22 kilometer persegi, terletak di samping sungai Pripyat, anak sungai Dniepr, dibangun untuk menyediakan air pendingin bagi reaktor.

Kronologi

Pada tanggal 25 April, sebelum penghentian rutin, kru reaktor di Chernobyl 4 mulai mempersiapkan pengujian untuk menentukan berapa lama turbin akan berputar dan memasok daya ke pompa sirkulasi utama setelah hilangnya pasokan daya listrik utama. Tes ini telah dilakukan di Chernobyl tahun sebelumnya, tetapi daya dari turbin turun terlalu cepat, sehingga desain pengatur tegangan baru harus diuji. Serangkaian tindakan operator, termasuk penonaktifan mekanisme shutdown otomatis, mendahului uji coba awal pada 26 April. Pada saat operator bergerak untuk mematikan reaktor, kondisi reaktor sangat tidak stabil. Keanehan desain batang kendali menyebabkan lonjakan daya yang dramatis saat dimasukkan ke dalam reaktor Interaksi bahan bakar yang sangat panas dengan air pendingin menyebabkan fragmentasi bahan bakar bersamaan dengan produksi uap yang cepat dan peningkatan tekanan. Karakteristik desain reaktor sedemikian rupa sehingga kerusakan besar bahkan pada tiga atau empat rakitan bahan bakar akan - dan memang - mengakibatkan kehancuran reaktor. Tekanan berlebih menyebabkan pelat penutup 1000 t reaktor terlepas sebagian, merusak saluran bahan bakar dan membuat macet semua batang kendali, yang saat itu hanya setengah jalan. Pembangkitan uap yang intens kemudian menyebar ke seluruh inti (diberi makan oleh air yang dibuang ke inti karena pecahnya sirkuit pendingin darurat) menyebabkan ledakan uap dan melepaskan produk fisi ke atmosfer. Sekitar dua hingga tiga detik kemudian, ledakan kedua mengeluarkan pecahan dari saluran bahan bakar dan grafit panas.

Kecelakaan tersebut menyebabkan pelepasan radioaktif tak terkendali terbesar ke lingkungan yang pernah tercatat untuk setiap operasi sipil, dan sejumlah besar zat radioaktif dilepaskan ke udara selama sekitar 10 hari. Ini menyebabkan gangguan sosial dan ekonomi yang serius bagi populasi besar di Belarus, Rusia, dan Ukraina. Dua radionuklida, yodium-131 berumur pendek dan cesium-137 berumur panjang, sangat signifikan untuk dosis radiasi yang mereka berikan kepada anggota masyarakat. Diperkirakan semua gas xenon, sekitar setengah dari yodium dan cesium, dan setidaknya 5% dari bahan radioaktif yang tersisa di inti reaktor Chernobyl 4 (yang memiliki 192 ton bahan bakar) dilepaskan dalam kecelakaan itu. Sebagian besar material yang terlepas diendapkan di dekatnya sebagai debu dan puing-puing, tetapi material yang lebih ringan dibawa oleh angin ke Ukraina, Belarusia, Rusia, dan sampai batas tertentu ke Skandinavia dan Eropa.

Tindak Lanjut Kecelakaan

Pada bulan Juli 2010, pemerintah Belarusia mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk menempatkan kembali ribuan orang di “daerah yang terkontaminasi” yang tercakup dalam kejatuhan Chernobyl, dimana 24 tahun yang lalu mereka dan leluhur mereka dengan tergesa-gesa dipindahkan. Dibandingkan dengan daftar daerah yang terkontaminasi pada tahun 2005, sekitar 211 desa dan dusun telah direklasifikasi dengan pembatasan pemukiman kembali yang lebih sedikit. Keputusan Dewan Menteri Belarus menghasilkan program nasional baru selama 2011-15 dan hingga 2020 untuk mengurangi dampak Chernobyl dan mengembalikan area ke penggunaan normal dengan batasan minimal. Fokus proyek ini adalah pengembangan potensi ekonomi dan industri di wilayah Gomel dan Mogilev, tempat 137.000 orang dipindahkan.

Yang Bisa Kita Pelajari

Modifikasi telah dilakukan untuk mengatasi kekurangan di semua reaktor RBMK yang masih beroperasi. Dalam hal ini, awalnya reaksi berantai nuklir dan keluaran daya dapat meningkat jika air pendingin hilang atau berubah menjadi uap, berbeda dengan kebanyakan desain Barat. Efek inilah yang menyebabkan lonjakan daya yang tidak terkendali yang menyebabkan kehancuran Chernobyl 4. Semua reaktor RBMK kini telah dimodifikasi dengan mengubah batang kendali, menambahkan penyerap neutron dan akibatnya meningkatkan pengayaan bahan bakar dari 1,8% menjadi 2,4% U-235, membuatnya jauh lebih stabil pada daya rendah. Mekanisme mati otomatis sekarang beroperasi lebih cepat, dan mekanisme keselamatan lainnya telah ditingkatkan. Dan juga peralatan inspeksi otomatis juga telah dipasang.

 

Sumber:

https://www.world-nuclear.org/information-library/safety-and-security/safety-of-plants/chernobyl-accident.aspx

Monday, 5 December 2022

Pengalaman Menjadi Volunteer di Acara Muktamar Muhammadiyah ke-48



Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Perkenalkan nama saya Raden Muhammad Imadudin dari prodi teknik kimia fakultas teknik UMS angkatan 2022. Saya disini ingin menceritakan kisah saya mengikuti kegiatan volunteering di acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisiyah yang ke-48. Pengalaman mengikuti muktamar tahun ini ialah pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Alhamdulillah pada kesempatan ini saya diamanahi di bagian pemondokan sebagai volunteer. Keanggotaan di bagian volunteer ini pikir saya ialah sesuatu yang harus saya syukuri. Karena setahu saya recruitment untuk volunteer di bagian pemondokan ini ialah berasal dari pesantren mahasiswa UMS (PESMA UMS), dan saya bukan mahasiswa dari PESMA UMS. Saya bisa menjadi anggota volunteer bagian pemondokan karena diajak oleh teman satu kelas saya, Rezti. Ceritanya, pada suatu kumpul kerja kelompok saya iseng bilang kalau saya ingin ikutan menjadi semacam panitia untuk acara muktamar besok karena saya pikir jarang-jarang ada acara sebesar ini diadakan di Solo, dengan kampus saya UMS menjadi tuan rumahnya.

Hari-hari pun berlalu dan pada suatu saat teman saya, Rezti, tiba-tiba mengirimi saya link untuk mendaftar menjadi volunteer pemondokan muktamar. Saya senang sekali waktu itu. Akhirnya saya diberi kesempatan untuk ikut serta berperan aktif di acara terbesar Muhammadiyah tersebut. Terima kasih Rezti.

Kegiatan pertama saya sebagai volunteer pemondokan ialah mengikuti latihan simulasi muktamar. Latihan tersebut diadakan di PESMA UMS dengan peserta anggota Muhammadiyah sekitar Jawa Tengah sebagai tamu dan kami, volunteer bagian pemondokan, sebagai penerima tamu. Latihan tersebut, seperti namanya, bertujuan untuk mensimulasikan secara garis besar acara muktamar besok, khususnya mekanisme ketika tamu masuk ke penginapan. Dari sisi tamu, simulasi ini bermanfaat supaya tamu mengetahui mekanisme alur-alur yang harus ditempuh pada saat acara muktamar. Dari sisi volunteer sendiri latihan ini bermanfaat supaya para volunteer bisa mensimulasikan bagaimana alur penyambutan tamu yang akan menginap di penginapan, dan yang paling penting ialah para volunteer sudah dibiasakan dengan ramainya desakan-desakan orang yang mengantri saat muktamar nanti.


(Foto 1: Co-card bagian pemondokan)

Di acara simulasi tersebut juga saya mulai bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru, baik dari temen-temen sesama volunteer maupun dari temen-temen koordinator. Beberapa diantaranya juga menjadi teman ngobrol sampai sekarang, alhamdulillah. Disaat simulasi itu juga saya pertama kali menginjakkan kaki di kompleks kampus 4 UMS yang sebelum-sebelumnya hal tersebut hanya menjadi wacana.

Kegiatan kedua volunteer pemondokan ialah di Sidang Pleno I PP Muhammadiyah. Sidang Pleno tersebut dilaksanakan di tengah-tengah ujian tengah semester kami di UMS. Tapi alhamdulillahnya saya mendapat bagian shift di hari weekend, hari sabtu, siang hari sehabis ujian pagi.

Untuk kegiatan kali ini pada awalnya saya tidak mendapatkan slot untuk job-nya. Saat itu saya terlambat mendaftar dan hanya mendapat slot sebagai cadangan. Saat itu saya mendapat bagian sebagai cadangan di hotel Lorin Syariah. Namun qodarullah ketika itu volunteer di hotel Alana ada yang berhalangan hadir, jadi saya ditunjuk oleh koordinator untuk menggantikan yang tidak hadir tersebut. Untuk hotel yang digunakan pada saat Sidang Pleno I kali ini ada 4 hotel: hotel Alana, hotel Lorin, hotel Lorin Syariah, dan hotel Lorin Dewangsa.

Sabtu itu, siang hari saya berangkat ke hotel Alana. Kebetulan saya juga sudah lama sekali tidak mampir ke hotel, jadi awalnya saya agak canggung. Selain itu, ini juga pertama kali saya berkunjung ke hotel Alana. Jadi sudah canggung, asing lagi. Tapi, apapun itu kita harus tetap maju. Toh, setelah beberapa waktu canggung itu akan hilang dengan sendirinya, begitupula dengan perasaan asing.

Seperti yang sudah saya duga, di hotel Alana saya terkaget-kaget dengan orang baru dan berbagai jabatan serta peran yang menyertainya. Di situ saya bertemu dengan direktur PESMA UMS yang juga menjadi ketua volunteer bagian pemondokan, ibu Muamaroh, tapi saya tidak tahu karena saya bukan orang PESMA. Disitu saya juga bertemu dengan bapak dosen yang menjadi koordinator panitia, beliau dosen ilmu hukum. Beliau ialah orang yang pertama kali saya temui di hotel Alana. Saya masih ingat waktu itu beliau memberi tahu bahwa disini ada bu Am, panggilan bu Muamaroh. Saya pikir siapa bu Am? Saya tertawa-tertawa sendiri mengingat kejadian tersebut. Ya, mungkin pak Dosen hukum tersebut mengira bahwa saya juga mahasiswa dari PESMA dan siapa mahasiswa PESMA yang tidak kenal bu Am, kan?

(Foto 2 : Hotel Alana dari seberang jalan)

Selain bertemu kedua koordinator tersebut saya juga bertemu dengan rekan-rekan volunteer dan panitia muktamar hotel Alana. Perbedaan dari panitia dan volunteer ialah panitia terdaftar menjadi anggota muktamar secara resmi sedangkan kami (volunteer) tidak. Apapun itu kami tetap bekerjasama untuk mensukseskan acara muktamar ini. Dari rekan volunteer hotel Alana saya bertemu dengan Sherin dan mbak Aldila, rekan satu shift saya. Dari panitia saya bertemu dengan mba Tampi dan mas Yoga. Untuk jabatan mas Yoga ini saya kurang tahu karena ketika saya tanya-tanya dia cuman menjawab “diajak dosen”. Entah diajak menjadi panitia atau hanya sebagai peneman dosen saya tidak tahu. Tapi, dugaan saya ialah dia menjadi panitia, karena dosen yang mengajak mas Yoga sendiri juga panitia. Saya cukup termotivasi dengan mas Yoga ini. Dia diajak oleh dosen karena memang mas Yoga ini cakap dari berbagai sisi, baik secara personal maupun secara kepanitiaan. Hal tersebut membuat saya termotivasi untuk tetap maju dan sebisa mungkin menunjukan profesionalitas kita sebagai anggota, khususnya anggota kepanitiaan, seperti mas Yoga. Karena dengan itu kita akan more likely mendapat kesempatan lagi untuk belajar di acara-acara lain sebagai anggota panitia maupun syukur-syukur sebagai ketua panitia. Keren.

Tugas utama volunteer pemondokan ialah mengecek check in dan check out para peserta Sidang Pleno I. Kebetulan ketika saya bertugas para peserta Sidang Pleno sudah pada check in. Jadi, tugas saya tinggal menjaga stand resepsionis muktamar di hotel Alana dan melayani para beberapa peserta  Sidang Pleno lain yang belum check in. Jujur ini pertama kali saya mengurus bagian perhotelan semacam ini. Saya waktu itu masih belum tahu apa-apa saja yang harus dipersiapkan dan diketahui oleh seorang resepsionis yang menjaga stand  di suatu event. Alhamdulillahnya teman-teman saya sesame resepsionis senantiasa membantu dan malahan saya disana hamper tidak melakukan apa-apa karena memang sangat tidak tahu. Tapi, Alhamdulillah seiring berjalannya waktu saya mulai paham dan terbiasa dengan alur kerja sebagai resepsionis. Saya belajar banyak disana.

Sidang Pleno I pun selesai dengan sangat memuaskan Alhamdulillah. Dari sisi panitia dan volunteer yang penting ialah acara berlangsung sampai selesai dan tidak ada kendala serius pada saat pelaksanaannya. Alhamdulillah juga di sela-sela kegiatan sebagai resepsionis, saya dan teman-teman resepsionis lainnya diberi kesempatan untuk bisa berfoto bersama dengan Pak Haidar Nashir selaku Ketua PP Muhammadiyah (yang kelak terpilih lagi di periode selanjutnya). Kebetulan hotel Alana tempat kami bertugas ialah hotel tempat para pemimpin pusat Muhammadiyah diinapkan, salah satunya ialah beliau Bapak Haidar Nashir. Saya senang sekali bisa berfoto dengan beliau. Foto tersebut saya sebar di grup whatsapp keluarga.

(Foto 3 : Bersama Pak Haedar Nashir dan istri. Saya paling ujung [batik merah])

Kegiatan volunteering muktamar yang ketiga ialah pada saat acara inti Muktamar Muhammadiyah dan Aisiyah itu sendiri. Acara inti MMA (atau Muktamar Muhammadiyah dan Aisiyah) diadakan tanggal 18-20 November dan bertepatan dengan milad Muhammadiyah dan Aisiyah. Untuk bagian pemondokan sendiri kami sudah bersiap-siap H-1 acara dimulai dan baru selesai di H+2 acara selesai, mulai dari tanggal 17 sampai tanggal 21 November. Untuk kali ini saya mendapatkan job di hotel Lorin Solo. Alhamdulillah saya mendapat job di hotel yang paling dekat dengan kost saya. Saya berterima kasih kepada panitia yang telah memilihkan hotel yang dekat karena memang saya berangkat menggunakan sepeda kayuh, saya tidak membawa motor. Teman-teman panitia sangat perhatian.

Hari pertama berangkat shift. Untuk pembagian shift job-nya masih sama seperti acara sidang pleno kemarin, yaitu 1 hari dibagi 3. Satu orang sehari mendapat jatah shift masing-masing 8 jam. Di hari pertama saya mendapat shift kedua, yakni jam 3 sore sampai jam 11 malam. Okelah, saya berangkat. Kebetulan itu saat pertama saya berkunjung ke hotel Lorin. Dan alhamdulillahnya tidak ada kendala tersesat atau yang semacamnya ketika itu. Hotel Lorin sendiri terletak di pinggir jalan raya Adi Sucipto. Tak sulit tentunya untuk menemukan hotel tersebut. Kendalanya mungkin terletak pada penamaan hotel. Itulah yang menjadi kendala para peserta muktamar. Hotel Lorin sendiri mempunyai cabang-cabang. Cabangnya masih terletak di satu kompleks, tetapi namanya berbeda: hotel Lorin, hotel Lorin Syariah, dan hotel Lorin Dewangsa. Para peserta muktamar banyak yang kebingungan tentang masalah ini. Ada yang masuk ke hotel Lorin padahal tempatnya di hotel Lorin Dewangsa, dan sebagainya. Itu juga menjadi pembelajaran untuk saya pribadi jaikalau kedepannya saya juga diberi kesempatan untuk memiliki hotel, amiin.

(Foto 4 : Di gerbang masuk Hotel Lorin)

Untuk job shift kedua di hari itu saya mendapat giliran menjaga resepsionis stand muktamar sendiri. Menurut pembagian jobnya seperti itu. Tapi, Alhamdulillah saya ditemani oleh ketua kelompok pemondokan di hotel Lorin, ketua yang juga sempat menjadi teman satu kelompok saat acara sidang pleno kemaren, Sherin.

Jadwal hari pertama ialah kedatangan dari teman-teman media. Tapi qodarullah dari belasan teman-teman media yang terdaftar, hanya ada satu yang datang. Sisanya dicancel. Alhamdulillah tugas shift hari ini dicukupkan sampai jam 8 malam dikarenakan para tamu sudah mengkonfirmasi akan datang keesokan harinya. Saya dan Sherin pun memutuskan untuk pulang. Tapi, sebelum itu kami melihat-lihat dulu ruang ke sekitar tempat stand resepsionis kami. Satu lagi pelajaran tentang kepanitiaan ialah walaupun kita sudah diberi job-job khusus tentang suatu tugas sudah seyogyanya kita juga mengetahui job-job anggota panita yang lain, atau secara lebih luas bagaimana acara itu berjalan secara umum. Termasuk juga tempat-tempat atau stand-stand panitia di sekitar kita. Karena dengan mengetahui hal tersebut kita menjadi terasa terhubung satu sama lain di dalam kepanitiaan, dan menurut saya itu sesuatu yang sangat penting – tak terlihat tetapi sangat krusial dalam kerjasama tim.

(Foto 5 : Ibu-ibu Aisiyah bersiap berangkat untuk acara muktamar)

Hari kedua muktamar para tamu sudah mulai check in di hotel. Tamu-tamu di tempat saya bertugas mayoritas merupakan PDA (Pimpinan Daerah Aisiyah) dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Selatan. Mayoritas tamu disini berasal dari luar jawa. Hanya ada satu yang dari daerah jawa yaitu dari DIY. Seperti yang sudah diduga, hotelnya bakalan ramai. Bayangkan saja , ada 350-an ibu-ibu dari seluruh penjuru Indonesia mampir di satu hotel dalam acara besar seperti ini. Saya masih ingat keramaian pada saat itu. Suara bahasa-bahasa asing dengan logat khas daerah masing-masing turut meramaikan suasana hotel yang sebelumnya sepi.  Saya masih ingat waktu itu saya pernah bermimpi tentang keramaian ibu-ibu muktamar di hotel, padahal pada saat itu saya sedang tidur di kost menunggu job shift selanjutnya. Saya tertawa-tertawa sendiri mengingat kejadian itu, saking ramainya.

Di hari ketiga muktamar saya mendapat kabar bahwa ibu dari teman saya SMA, Adit, telah meninggal dunia. Saya dan teman-teman SMA saya mendapat kabar tersebut bakda subuh. Kebetulan rumah dari teman saya tersebut tidak terlalu jauh dari Solo. Ia tinggal di Klaten. Pagi itu juga, walaupun semalaman bergadang tidak tidur dikarenakan job shift malam, saya tetap memutuskan untuk pergi ke Klaten, ke rumah teman saya, untuk layatan. Pada saat itu saya sudah membuat janji dengan teman saya yang lain yang tinggal tidak jauh dari UMS, di Colomadu. Dikarenakan jalanan di sekitar Solo masih ramai karena acara muktamar kami pun berencana untuk bertemu di De Tjolomadoe, yang kemudian rencananya saya “nunut” teman saya tersebut yang membawa mobil untuk melanjutkan perjalanan kami ke Klaten. Sayang seribu sayang, ternyata keramaian muktamar tersebut juga telah menjalar ke titik tempat pertemuan kami, di De Tjolomadoe. Malahan disitu menjadi salah satu titik pusat keramaian muktamar dikarenakan ada salah satu acara muktamar yang juga diadakan disana. Inilah pentingnya mengetahui acara kepanitiaan secara utuh. Saya tidak tahu hal tersebut, dan saya terjebak macet di acara kepanitiaan yang saya sendiri ikut andil di dalamnya.


(Foto 6 : Keramaian di De Tjolomadoe selama muktamar)

Hari keempat. Setelah pekerjaan satu kita beralih ke pekerjaan lainnya. Pagi itu, saya ada acara SOKER. SOKER sendiri ialah semacam sekolah organisasi yang diadakan oleh himpunan jurusan saya, jurusan teknik kimia. Pagi itu, tepat setelah job shift malam saya langsung mengikuti zoom materi sekolah organisasi SOKER. Wajah saya waktu itu sembab tidak karuan dikarenakan belum tidur semalaman. Walaupun begitu, saya tetap berusaha untuk ikut dan aktif di sesi materi tersebut. Alhamdulillah, sesi materi pada hari itu berakhir dengan lancar (belakangan saya mendapat penghargaan sebagai peserta SOKER terbaik tahun ini). Dan saya masih punya waktu 1 jam untuk tidur untuk kemudian melanjutkan job saya di shift 2 (jam 3 sore sampai 11 malam) nanti. Semangat!!

Hari kelima. Hari terakhir muktamar. Hari yang ditunggu-tunggu kedatangannya sekaligus hari dimana kita dibuat sedih karenanya. Saya termasuk golongan yang kedua. Walaupun capek dan kantuk senantiasa menghinggap, tapi entah mengapa dari awal sampai hari terakhir muktamar saya selalu antusias dalam kepanitiaan ini, Alhamdulillah. Di hari terakhir ini, tertanggal 21 November kemarin para rombongan ibu-ibu PDA dari seluruh Indonesia tersebut satu per satu berpamitan pulang ke kampung halamannya masing-masing. Saya agak terharu mengingat momen tersebut, mengingat kesempatan saya untuk melakukan hal ini lagi ialah kurang lebih masih 30 tahun yang akan datang –acara muktamar diselenggarakan di Solo lagi. Tapi apapun itu, sebagai resepsionis, saya harus tetap menampilkan wajah senyum ketika berpamitan dengan ibu-ibu tersebut. Saya cukup terharu. Shift hari itu dicukupkan hanya sampai sore saja dikarenakan para tamu muktamar mayoritas sudah pulang semua. Sore itu, setelah shift, saya dan tim saya sesama volunteer di hotel Lorin berkumpul di edutorium  bersama para volunteer pemondokan dari hotel-hotel yang lain untuk kemudian berfoto-foto bersama.

(Foto 7 : Tim panitia muktamar Hotel Lorin. Saya ujung nomer 2 [batik coklat])

Demikian kisah pengalaman saya selama mengikuti kegiatan volunteering bagian pemondokan di acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisiyah yang ke-48. Saya sangat bersyukur bisa berperan andil dalam mensukseskan acara muktamar ini. Sudah pasti ada kekurangan-kekurangan selama acara ini berlangsung. Namun, saya belajar banyak dari acara ini. Jikalau boleh mengajukan saran saya ingin mengusulkan bagi para panitia di acara muktamar yang akan datang untuk lebih memperingkas struktural kepanitiaan. Dari pengalaman saya selama menjadi volunteer ada beberapa “jabatan” struktural kepanitiaan yang perannya kurang jelas dikarenakan kekurang-simpel-an struktur job panitia. Saya ambil contoh dari job saya sendiri sebagai bagian pemondokan. Tugas utama kami ialah mengecek check-in dan check-out para peserta mukatamar. Tapi, pada kenyataannya peran kami jauh lebih dari itu. Kami juga secara kondisional dipaksa untuk melakukan job-job dari bagian panitia yang lain dikarenakan kami selalu stay 24 jam di resepsionis tempat kami bertugas.

Sekian pemaparan kisah saya sebagai volunteer pemondokan muktamar. Semoga kisah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan khalayak umum. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

(Kisah ini [tanpa gambar] saya kumpulkan untuk tugas muktamar mahasiswa. Konon katanya 48 tulisan terbaik akan di up dan diberi penghargaan. Saya sendiri tidak terlalu peduli akan hal itu. Pengalaman menjadi volunteer mukatamar ini sudah lebih dari cukup. Dan juga saya bersyukur jika bukan karena tugas muktamar tersebut saya tidak akan menulis cerita seperti ini. Terima kasih.)

 

Friday, 7 October 2022

Alkana: Pengertian, Sejarah, serta Fungsinya.


Dalam kimia organik, alkana, atau parafin ialah hidrokarbon jenuh asiklik. Dengan kata lain, alkana terdiri dari atom hidrogen dan karbon yang tersusun dalam struktur pohon yang semua ikatan karbonnya tunggal. Alkana memiliki rumus kimia umum CnH2n+2. Kompleksitas alkana berkisar dari kasus metana yang paling sederhana (CH4), dimana n = 1, untuk molekul besar dan kompleks yang berubah-ubah, seperti pentacontane.

Alkana sendiri ialah molekul yang berasal dari alam. Sudah sejak lama peradaban manusia telah menggunakannya. Bangsa arab telah menggunakan aspal untuk melapisi jalanan kota Baghdad pada abad ke 12 M. Penggunaan alkana semakin berkembang dari zaman ke zaman. Ada banyak tokoh yang ikut berperan andil dalam pengembangan senyawa alkana, maupun senyawa hidrokarbon secara umum. Salah satunya ialah August Wilhelm von Hofmann, yang mengusulkan penamaan hidrokarbon seperti yang sekarang ini (penamaan IUPAC) pada tahun 1880. Ia juga menemukan naftalena, salah satu jenis hidrokarbon dari coal tar.

Kemudian Melvin Spencer Newman yang memimpin proyek dalam meneliti struktur hidrokarbon secara akurat pada tahun 1952.

C.F. Reed pada tahun 1940 menemukan reaksi yang memanfaatkan cahaya dalam mengoksidasi hidrokarbon menjadi klorida sulfonil.

Franz Fischer dan Hans Tropsch pada tahun 1920 menemukan reaksi yang mengubah campuran hidrokarbon monoksida dan hidrogen menjadi hidrokarbon.

Eric C. Clemmensen pada tahun 1913 menemukan reduksi keton menjadi alkana menggunakan zinc amalgam dan asam klorida.

Ignacy Lukasiewicz membangun kilang minyak pertama di Polandia pada tahun 1854.

E.J. Corey, Gary H. Posner, George M. Whitesides, dan Herbert O. House pada tahun 1975 menemukan reaksi pembentukan alkana dari alkilhalida. Dan lain sebagainya.

Aplikasi dari alkana sendiri diklasifikasikan menurut jumlah atom karbonnya. Empat alkana pertama digunakan terutama untuk keperluan pemanasan dan memasak.

Propana digunakan dalam pembakaran gas propana dan sebagai bahan bakar untuk kendaraan jalan raya. Butan digunakan untuk/dalam pemanas ruangan dan pemantik rokok sekali pakai. 

Alkana dengan panjang rantai sekitar 35 atau lebih karbon dapat ditemukan dalam bitumen, yang digunakan misalnya pada permukaan jalan. 

Beberapa polimer sintetik seperti polietilen dan polipropilen adalah alkana dengan rantai yang mengandung ratusan atau ribuan karbon. Bahan-bahan ini digunakan dalam aplikasi yang tak terhitung jumlahnya. Miliaran kilogram bahan-bahan ini digunakan setiap tahun. 


Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Alkana (dilihat pada 7 Oktober 2022)
https://brainly.co.id/tugas/15603436 (dilihat pada 7 Oktober 2022)