Sunday, 20 November 2016

Rasanya Belajar di Pondok Pesantren


Hasil gambar untuk santri

    Assalamualaikum. Apa kabar adik2 SMP/Mts? Tahun ini adalah tahun terakhir kalian sekolah di SMP/Mts, ya kaan…. Biasanya diantara kalian ada yang sudah mulai mencari-cari sekolah lanjutan setara jenjang SMA, apakah itu sekolah negeri, swasta, boarding school, homeschooling, dll. Semua ada kekurangan dan kelebihan masing- masing kok, yang penting serius ngejalaninya. Nah, pada kesempatan kali ini saya mau mengenalkan salah satu institusi pendidikan yang populer namun jarang dilirik orang tempat itu  bernama pondok pesantren. Mari simak.

    Tentunya kalian pernah mendengar  kata pondok pesantren (disingkat ponpes) atau disebut juga ma’had di daerah2 tertentu, biasanya ponpes identik dengan kyai, santri dan agama islam, tapi itu luarnya doang, dalamnya lebih seru, banyak hal-hal positif yang santri dapatkan, percaya deh. Disana kalian akan menambah keluarga kalian. Bukan keluarga biasa, tapi keluarga yang luar biasa. Luar biasa bukan karena mereka anak bupati, tapi karena mereka adalah anak yang mandiri dan berani.  Di ponpes kalian akan lebih dekat antara satu dengan yang lain, hubungan itu tetap akan terjaga, walaupun para santri sudah pada lulus. Maka tak ayal jika ada orang bilang, ”teman di ponpes adalah saudara kita, dan ustadz di ponpes adalah ayah kita”.

    Di ponpes juga kita belajar kedisiplinan. Bukan sekedar kedisiplinan seperti sekolah-sekolah umum, tapi kedisiplnan secara menyeluruh, dari bangun tidur sampai tidur lagi, makannya tidak jarang lulusan ponpes menjadi orang sukses karena syarat mutlak menjadi orang sukses adalah kedisiplinan, hebat kan. Selain dilatih kedisiplinannya, di ponpes juga diajarin yang namanya adab, ingat kata Imam Malik bin Anas,”Dengan mempelajari adab, maka engkau akan mudah mempelajari ilmu”, bagi yang belum familiar dengan yang namanya adab, lebih mudah dinamai pakai “tata krama” atau tata cara bersosialisasi dengan baik dan benar. Ini nih ilmu yang membedakan secara frontal anak ponpes dengan anak non-ponpes.

    Itu pembelajaran dari segi non akademik, dari segi akademik selain mata pelajaran umum, ponpes jua memiliki mata pelajaran tersendiri yang menarik dan jarang ada di sekolah  luar. Misal, nahwu, shorof, tafsir, mantiq, adab, aswaja, dan lain-lain. Btw, pelajaran adab juga ada materinya. Jadi, materi di kelas terus praktiknya diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Di situ juga akan diajarin cara berpidato, jadi imam, membaca kitab gundul (tanpa harokat), berbicara dan menulis dengan bahasa arab, dan lain-lain, keren kan.
    
    Nah, setelah lulus ilmu para santri ini kepake banget buat kehidupan sehari-hari, mulai dari imam masjid, sampek mimpin do’a nikahan . Lulus dari ponpes tidak harus melulu jadi ustadz, kyai, ataupun mudin (pemimpin do'a ketika ada orang meninggal). Santri sejak awal diarahkan menjadi pendakwah yang tepat guna. Misal, ustadz yang juga dokter, ustadz yang juga pengusaha/pebisnis, ustadz yang juga insinyur, dan profesi-profesi keren lainnya.  Cukup sekian, pertanyaan saya satu, sudah siapkah kamu untuk masuk pondok pesantren?

    Wassalamualaikum….

No comments:

Post a Comment