Thursday, 10 May 2018

Diabetes, Masuk Akalkah ?


    Diabetes, masuk akalkah? masuk akal, karena diabetes itu nyata, dia ada di sekeliling kita. Diabetes adalah penyakit kelebihan gula karena sang penderita terlalu banyak mengkonsumsi gula atau karena sang penderita kurang beraktifitas fisik. Sederhananya kita makan gula dan gula itu berfungsi untuk menambah tenaga bagi tubuh kita. Gula yang kita makan bisa habis bisa juga malah sisa, tergantung penggunaan. Jika kita banyak makan gula, sedangkan aktifitas fisik kita kurang, maka gula dalam tubuh akan berlebih dan bisa terkena diabetes. Selain itu, jika kita makan sedikit gula dan banyak beraktifitas fisik, kemungkinan kita akan pingsan karena kekurangan tenaga. Kelebihan ataupun kekurangan gula, semuanya tidak baik bagi kesehatan.

    Tapi, sekarang saya akan lebih membahas tentang kelebihan gula dan diabetes. Tadi sudah disebutkan bahwa jika orang terlalu kelebihan gula kemunginan orang tersebut akan terkena penyakit diabetes. Saya tambahi "kalau" orang tersebut kelebihan gula dalam waktu yang lama, diabetes tidak terjadi dalam sehari. Mungkin akan lebih jelas jika saya menyebut hal tersebut habit atau kebiasaan, kebiasaan memakan banyak gula dan sedikit beraktifitas. Kebiasaan tersebut sudah tidak asing lagi bagi dunia kita, apalagi jaman sekarang yang segala sesuatunya dibuat sedemikian rupa sehingga kita mengeluarkan sangat sedikit tenaga untuk aktifitas harian kita. Tidak ada yang salah dengan hal tersebut, mulai dari aplikasi-aplikasi pintar yang melayani hampir seluruh kebutuhan kita dan itu semua hanya dengan menggeser-geser layar gadget kita. Sekali lagi, itu semua tidak salah, tapi memang menimbulkan efek negatif seperti yang saya singgung sebelumnya, kurang aktifitas fisik.

    Jika kita hubungkan, maka jaman semakin modern dibarengi dengan teknologi yang semakin maju menyebabkan kita lebih riskan terkena diabetes. Betulkah? mungkin, jika kita tidak mengambil inisiatif untuk beraktifitas fisik. Sekarang banyak komunitas-komunitas gym, senam, bersepeda, dan olahraga-olahraga lainnya yang notabene diisi oleh orang-orang yang sadar akan kebutuhan aktifitas fisik bagi kesehatan tubuh mereka. 

    Tapi ikut serta dalam kegiatan-kegiatan tersebut bukanlah satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk beraktifitas fisik. Kita juga bisa melakukan hal-hal yang kelihatannya remeh, tetapi bisa menjauhkan kita dari diabetes, misalnya membiasakan jalan kaki kemanapun kita pergi pada jarak tertentu, tidak naik lift maupun eskalator dan sebagai gantinya kita naik tangga, membiasakan membersihkan rumah sendiri tanpa pembantu, dan masih banyak lagi cara untuk mencegah diabetes. Saya terpikir mengapa masih ada orang yang mengendarai motor terkena diabetes, dia mengeluarkan uang untuk membeli motor, belum lagi beli bensinnya, dan karena dia "kecanduan" naik motor dia terkena diabetes yang memeriksa ke dokternya juga bayar lagi. Total tiga kali bayar, beli motor, beli bensin, dan periksa ke dokter. Sedangkan jika kita membiasakan untuk jalan kaki maka kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk hal-hal tersebut. Beli motor boleh lah, tapi kalau digunakan dengan bijak kita tidak akan membuang-buang bensin kan.

No comments:

Post a Comment